Rizieq Shihab Disayang Atau Dicekal Arab Saudi

Berita mengenai Rizieq Shihab yang katanya dicekal Arab Saudi membingungkan saya. Dan mungkin juga para pembaca sekalian. Saya ingat betul dulu, tidak lama setelah Rizieq dan keluarga berada di Arab Saudi, beredar video Rizieq sekeluarga sedang jalan-jalan di padang gurun. Video yang memperlihatkan bahwa Rizieq bahagia itu sekaligus juga sebagai pengobat rindu para pemujanya di tanah air. Bahwa Rizieq aman.

Lalu beredar pula foto Rizieq bergaya oppa-oppa korea utara sedang menikmati liburan di Turki, negara yang ekonominya akan “dikuasi” China. Termasuk asset-aset strategis seperti jaringan telekomunikasi, infrastruktur, dan pelabuhan. Perusahan milik China, COSCO pacific misalnya, sudah memiliki 65% saham pelabuhan terbesar ketiga di Turki.

Walau berada di Arab Saudi, Rizieq juga tak sepi “job” dari tanah air. Selalu saja beredar foto sumringah Rizieq bersama dengan para politikus negeri ini. Terutama mereka yang hendak mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Dah bahkan presiden. Dan utamanya mereka yang oposisi terhadap pemerintahan Jokowi. ‘job” yang saya maksud adalah wajah Rizieq itu adalah semacam legitimasi kepada para pendukungnya di tanah air untuk mendukung calon yang sedang menjabat tangannya di ‘kampung halaman” leluhurnya itu.

Tak hanya dikunjungi saja, suara Rizieq pun kerap terdengar suaranya setiap kali FPI ada hajatan. Petuah dari sang ketua memang paling ditunggu. Nasihat-nasihat yang membangkitkan perjuangan, untuk tidak takut melawan kezoliman, terdengar begitu mengelegar. Persis seperti suara singa jantan paruh baya. Muda dan energik. Serta garang. Padahal dia ‘umroh’ karena takut pada Firza Husein. Alamak.

Dan suara-suara dari kawan serta anak buahnya juga sangat meyakinkan bahwa Rizieq sangat diterima di Arab Saudi. Itu karena pengaruh dan ketokohan Rizieq yang begitu besar di tanah air dan di seluruh kebun pisang , dan bahkan di seluruh dunia bumi datar. Salah satunya dari Tengku Zulkarnain: “Jangankan hanya dicabut pasportnya, dicabut kewarganegaraannyapun Habib Rizieq sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW langsung, banyak negara yang meminta jadi warga negaranya, termasuk Arab Saudi, bisa saja beliau diangkat menjadi menteri”. Wkwkwk…Menteri apa yang cocok menurut anda?

Lalu ada juga dari pengacara Rizieq Shihab, Eggi Sudjana, yang mengatakan bahwa Rizieq dapat visa yang berlaku tanpa batas alias unlimited untuk tinggal di Arab Saudi. “Dengan visa itu bisa bolak-balik. Mau ke Arab Saudi, ke Malaysia, balik lagi ke Arab Suadi atau ke Indonesia,” jelas Eggi. Senin (12/6/2017). Oya, dan kata Nanik Sudaryati dulu, dalam salah satu tulisannya, ia menyebutkan bahwa Rizieq umroh bersama keluarga itu atas undangan khusus Raja Salman. Selain karena Rizieq katanya lulusan Saudi, juga karena Saudi merasa bangga Rizieq menjadi orang yang berpengaruh. Jadi undangan mendadak umroh (kaburlah bahasa alusnya) Rizieq ini yang kabarnya berkaitan dengan rasa prihatin Raja atas sulitnya mencari keadilan bagi umat Islam di Indonesia, dan juga banyaknya umat yang dikriminalisasi.

Luar biasa keistimewaan tuan guru habib Rizieq Shihab putra mahkota petir gurun berbatu-batu. Keturuan nabi Muhammad mah bebas. Boleh kemana aja semaunya. Gak kenal tuh yang namanya visa visaan. Padahal Raja Salman bahagia bersama Jokowi selama kunjungannya ke Indonesia. Dan sampai nambah-nambah hari saat liburan di Bali. Jadi undangan umroh khususnya boong donk….cieee ketahuan…

Lalu, kini berita bahwa Rizeiq dicekal Arab Saudi. Sungguh kontra dengan kabar-kabar bahagia Rizieq yang kita dapat dari video dan fotonya dengan para politikus tanah air. Juga dari pernyataan kawan dan pengacaranya yang mengatakan bahwa Rizieq Shihab istimewa di mata Arab Saudi hingga bisa tinggal dan keluar masuk sesukanya di, dari, dan ke Arab Saudi. Beritanya heboh lagi. Bahkan katanya sampai jemur baju di halaman belakang tempat tinggalnya pun susah. Sniper di mana-mana. Waduh, udah kayak Raja Salman pas kunjungan ke Indonesia aja, sniper di mana-mana. Benar-benar istimewa.

Dan parahnya, sudah tiga kali Rizieq dicekal gak bisa keluar dari Arab Saudi. Cerita pencekalan bermula pada bulan Juli 2018 saat Rizieq hendak ke Malaysia. Lalu juga pernah hendak pulang ke Indonesia pada bulan Agustus, juga gak bisa. Lah, katanya dapat visa unlimited yang bisa untuk kemana-mana dan kapan saja. Katanya lagi jadi kesayangan dan diistimewakan Arab Saudi. Ehh,,taunya jadi sampah di Arab Saudi.

Kenapa Rizieq dicekal?

Pertanyaannya adalah kenapa Rizieq Sihab dicekal? Itu pertanyaan yang sulit dijawab. Para pengikut Rizieq bilang kalau pencekalan Rizieq adalah pesanan dari pemerintah Indonesia. Ojol kali dipesan. Emang gampang pesan memesan yang begituan. Apalagi Rizieq warga kehormatan yang sangat diistimewakan Arab Saudi. Jadi gak mungkinlah Arab Saudi rela dan mau menyakiti dan mencekal sang keturuan langsung Nabi Muhammad SAW. Karena itu, jangan deh berfikir kalau pencekalan Rizieq karena pesanan pemerintah Indonesia. Karena kalau begitu berarti selama ini FPI bohong kalau Rizieq mendapat perlakuan super istimewa dari Arab Saudi.

Saya pribadi tak ingin berspekulasi soal pencekalan Rizieq oleh Arab Saudi. Saya hanya berusaha melurus logika saya yang bengkok atas pernyataan-pernyataan FPI dan gerombolannya yang menyebutkan Rizieq dapat visa tak terbatas untuk bisa tinggal dan bolak-balik ke negara mana saja. Dapat undangan khusus dari Raja Saudi. Eh, kini ceritanya malah Rizieq dicekal Saudi. Gila gak tu, bro? ngapain dicekal kalau sebelumnya diistimewakan?

Kata dubes Arab Saudi dan Din Syamsudin

Tak syah rasanya jika kita tak bertanya langsung kepada dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Osama al-Shuaibii soal pencekalan Rizieq ini oleh negaranya. Kata beliau sih “Jadi pemerintah Arab Saudi cukup menjaga keselamatan Habib Rizieq. Jadi kalau ada sesuatu yang membuat ketidaknyamanan atau sesuatu yang kurang baik kepada Habib Rizieq mungkin Arab Saudi lebih menjaga atau melindungi saja,” jawab Shuibii melalui penerjemah resmi Kedutaan (detik.news).

Lalu apa kata pak Din Syamsudin; “kalau dicekal mungkin Saudinya senang sama Habib Rizieq. Karena cinta dan sayang, makanya gak boleh ke luar. Dicekal itu lazimnya seseorang warga negara dicekal oleh pemerintahnya,” ungkap Din.(detik.news).

Luar biasa. Berarti memang Rizieq ini orang yang sangat berharga dan sangat istimewa di mata Arab Saudi. Itulah sebabnya Rizieq gak boleh kemana-mana karena takut keselamatannya terancam. Saudi sangat sayang dan cinta pada Habib Rizieq sang keturunan Nabi Muhammad. Semogalah selamanya Rizieq gak boleh keluar dari Saudi. Saya yakin Indonesia gak akan rugi. Bahkan beruntung.

Salah Pemerintah ?

FPI dan gerombolannya sudah mendengarkan dengan jelas melalui Dubes Arab Saudi untuk Indonesia yang dalam pernyataanya mengatakan bahwa apa yang dilakukan Saudi kepada Rizieq itu semata-mata hanya karena sayang dan cinta. Demi keselamatan sang Habib. Din Syamsudin juga berpendapat sama. Jadi menuduh kasus ini sebagai salah pemerintah dan atau ini adalah pesanan pemerintah adalah salah kaprah dan tidak berdasar. Logikanya, kalau memang Saudi sangat mengistimewakan Rizieq dan menjaga keselamatanya sampai Rizieq gak boleh kemana-mana, itu pas dan masuk akal. Kan gak mungkin kamu membiarkan orang yang kamu cintai disakiti dan atau berada di situasi yang membahayakan. Gak mungkin Saudi menyerahkan orang yang mereka istimewakan kepada ‘penjahat’. Jadi pencekalan itu gak mungkin pesanan pemerintah. Dungu kalau ada yang berfikiran seperti itu.

Apakah ini settingan?

Saya sempat berfikir bahwa ini hanya settingan mereka saja untuk menjelekan pemerintah. Tetapi kemudian saya berfikir lagi kalau ini settingankan justru membuka kedok dan kebohongan mereka selama ini yang koar-koar bahwa Rizieq diistimewakan oleh Saudi. Disayang. Dan dicintai. Lah kenapa sekarang malah dizolimi Saudi. Ini aneh. Kesimpulan saya adalah pencekalan Rizieq ini memang sebagai bukti bahwa Saudi sangat mencintai Rizieq dan tak ingin dia kena bahaya jika keluar dari Saudi. Lalu benar donk kalau pemerintah Indonesia berbahaya bagi Rizieq sampai Saudi melindungi Rizieq? Tidak. Pemerintahan Jokowi juga sangat mencintai Rizieq. Cuma bedanya pak Jokowi gak posesif dan rela jika Saudi ingin memiliki Rizieq. Apalagi Indonesia masih punya ustadz Abdul Somad. Yang berbahaya bagi Rizieq justru Firza Husein. Habis manis sampah dibuang. Dendam seorang perempuan itu tak habis dalam satu atau dua purnama. Ngeri.

Arab Saudi Tak Ramah Pada Pengkritik

Pembaca sekalian tentu tahu kalau Arab Saudi sangat tidak ramah pada ulama pengkritik pemerintah. Sudah banyak ulama yang ditangkap karena mengkritik kebijakan kerajaan. Seperti misalnya “Arab Saudi dikabarkan telah menahan imam sekaligus khatib terkemuka Masjidil Haram di Mekkah, saleh al-tabib, akibat salah satu khotbahnya yang dinilai mengkritik kebijakan kerajaan.” (CNNIndonesia.com).

Lalu ada juga “Pekan lalu, cendikiawan Islam terkemuka, Suleiman Dweesh dikabarkan tewas akibat disiksa selama berada dalam penahanan otoritas Saudi. Dia ditangkap pada April 2016 lalu setelah mengkritik Pangeran Muhammad,”. (CNNIndonesia.com). dan silahkan juga baca berita di internasional.kompas dengan judul “jaksa di Saudi berupaya hukum mati Ulama yang kritik pemerintah”. Nah, di Indonesia pengkritik bebas dan aman-aman saja. Jadi sekali lagi yang mengatakan pemerintah Indonesia berbahaya bagi Rizieq adalah dungu maksimal. Beruntung hidup di Indonesia.

Kaitan berita di atas dengan kasus pencekalan Rizieq apa ya? Nah, kabar yang beredar adalah bahwa Rizieq diduga memiliki hubungan kerjasama dengan organisasi teroris seperti Hamas, lalu mendukung ISIS, dan berhubungan dengan tokoh aliran Sufi yang diawasi oleh pemerintah Arab Saudi.

Nah, kini Rizieq kena batu yang dia lemparkan dulu. Bohong. Katanya pergi umroh, eh gak balik-balik alias kabur dari kasus hukumnya. Sekarang pengen balik malah gak bisa-bisa. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan tertembak juga. Selamat berlebaran di Arab Saudi.