
Indonesia fokus pada tiga wilayah, terutama Laut Sulu, Selat Malaka dan lautan di sekitar pantai Thailand, kata Ryacudu, mengacu pada kerja sama yang ada dengan Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja dan Filipina.
Indonesia telah melobi negara-negara Asia Tenggara untuk melakukan patroli maritim di Laut China Selatan yang disengketakan, yang sebagian besar diklaim oleh China, untuk meningkatkan keamanan, kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Indonesia mengatakan bahwa negara tersebut adalah negara yang tidak menuntut bagian dalam perselisihan Laut China Selatan, namun telah bentrok dengan China mengenai hak penangkapan ikan di sekitar Kepulauan Natuna dan memperluas kehadiran militernya di sana, dan juga menamai wilayah utara zona ekonomi eksklusifnya, dengan mengklaim hak maritimnya sendiri.
Menteri Luar Negeri Austalia Julie Bishop dan Menteri Pertahanan Marise Payne mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekan mereka di Indonesia Retno Marsudi dan Ryacudu di Sydney, menjelang KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Australia menjadi tuan rumah pertemuan tersebut, meski tidak menjadi anggota blok 10 negara ASEAN, karena ia berusaha memperketat hubungan politik dan perdagangan di kawasan tersebut di tengah pengaruh China yang meningkat.
“Terkait masalah Laut China Selatan, saya berbicara dengan teman-teman – sesama menteri pertahanan negara ASEAN—sehingga setiap negara yang menghadapi konflik Laut China Selatan berpatroli di sekitar wilayah 200 mil laut, sekitar 230 kilometer,” kata Ryacudu kepada wartawan pada konferensi pers bersama.
Indonesia fokus pada tiga wilayah, terutama Laut Sulu, Selat Malaka dan lautan di sekitar pantai Thailand, kata Ryacudu, mengacu pada kerja sama yang ada dengan Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja dan Filipina.
“Jika kita melihat (perbatasan) dari Vietnam ke Indonesia dan ke Filipina, kita dapat melihat bahwa kita telah mengamankan hampir setengah dari Laut China Selatan, (di daerah) yang menjadi wilayah patroli.”
China mengklaim sebagian besar wilayah di Laut China Selatan, sebuah jalur perdagangan penting dan diyakini mengandung sejumlah besar minyak dan gas alam, dan telah membangun pulau-pulau buatan di terumbu karang, beberapa dengan pelabuhan dan jalur udara, perkembangan yang telah membuat anggota ASEAN merasa terganggu.
China juga telah dengan cepat meningkatkan penempatan militernya di Laut China Selatan, dan angkatan udara mengatakan bulan lalu bahwa jet tempur Su-35 China ikut dalam patroli tempur di atas jalur air yang disengketakan.
Brunei, Malaysia, Vietnam, Filipina, yang semuanya anggota ASEAN, dan Taiwan juga memiliki klaim di laut tersebut.
Menteri luar negeri China mengatakan pekan lalu bahwa tekad China untuk melindungi perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan tak tergoyahkan, dan kekuatan luar berusaha untuk mengotori perairan tersebut.
China pernah marah dengan kebebasan patroli navigasi di Laut China Selatan oleh Amerika Serikat (AS) yang dianggap provokatif
Australia—yang mengatakan bahwa pihaknya tidak memihak dalam perselisihan Laut China Selatan, namun telah mendukung kebebasan kegiatan navigasi yang dipimpin AS – sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana untuk mengambil bagian dalam patroli bersama.
Secara resmi, KTT ASEAN akan fokus pada pengembangan hubungan ekonomi yang lebih dekat antara anggota ASEAN dan Australia, dan melawan ancaman militan Islam yang kembali ke kawasan Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Australia Bishop juga mengatakan Australia akan “sangat serius” mempertimbangkan undangan formal untuk bergabung dalam pengelompokan tersebut, sebuah langkah yang diajukan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
Indonesia Dorong Patroli Gabungan Negara-negara ASEAN di Laut China Selatan
Reviewed by Bwin Slot
on
12.28
Rating:

Togel Sgp Online
BalasHapusTogel Hk Terpercaya
Togel Sydney Terpercaya
Togel Bangkok Terpercaya
Data Lengkap sgp
Togel Hk Terpercaya
Togel Sydney Terpercaya
Togel Indonesia
Poker online Indonesia