Kiat Hary Tanoesoedibjo Tentang Kesuksesan dan Menghadapi Masa Lalu

Kesuksesan adalah proses yang harus diperjuangkan terus menerus. Kalimat itu terlontar dari Hary Tanoesoedibjo, seorang pengusaha sukses yang membuka puluhan ribu lapangan kerja dan kini sukses membangun Partai Perindo hingga siap berkancah di Pemilu 2019 mendatang.

Namun siapa sangka, perjalanan bisnis Hary Tanoesoedibjo tak semudah yang terlihat. Hary Tanoe lulus tahun 1989 dari Ottawa University dengan menyandang gelar Master Business of Administration. Usai menyandang gelar tersebut Hary Tanoe langsung pulang ke Surabaya sebelum memutuskan memulai usaha di Jakarta pada 1990.

Saya ke Jakarta, saya bangun perusahaan jadi ketua, sekretaris, sampai OB juga saya sendiri, semua sendiri, karena ya pada awalnya cuma saya sendiri yang membangun usaha, belum mampu bayar orang," jelasnya dalam acara iTalk yang disiarkan iNews, Minggu (23/9/2018).

Hary Tanoe, dalam kesempatan itu memberikan beberapa kiat tentang kesuksesan. Menurut pria dengan 5 anak ini, kesuksesan bisa diraih selama kita tidak terus menerus melihat masa lalu.

"Sikap legowo untuk tak gagal lagi di masa depan, hidup itu maju, hidup nambah, jalan nambah, jangan liat spion terus, masa lalu adalah pengalaman untuk lebih baik lagi, keberhasilan kita ke depan tak tergantung dari masa lalu kita," jelas Hary Tanoe.

Untuk menggambarkan kesuksesan tak ditentukan oleh masa lalu, Hary Tanoe mencontohkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Indonesia Joko Widodo sebagai tokoh dengan sukses yang patut diteladani.

"Contoh Donald Trump dia pernah bangkrut, akhirnya berkembang, besar, dia ingin membangun Amerika, lalu masuk ke politik dan jadi presiden Amerika, lalu pak Jokowi juga bisa jadi contoh, jadi pengusaha lalu jadi Wali Kota Solo, jadi Gubernur DKI, baru berapa tahun langsung naik jadi presiden," jelasnya.

"Jadi masa lalu tidak menentukan masa depan, semua punya hak untuk berhasil, tapi ada harga yang harus dibayar, apa itu? ya kita harus kita kerjakan semua, kita perjuangkan betul-betul," ungkapnya.

Setelah tak terjebak oleh masa lalu, Hary Tanoe juga menjelaskan bahwa sukses dibangun dari pondasi yang bernama konsistensi. ia pun mencontohkan Nokia yang sempat maju, namun kini tenggelam karena berhenti berinovasi.

"Sukses adalah sebuah proses yang harus diperjuangkan terus menerus, ada kata terus menerusnya, itu yang penting, kalau gak terus menerus, ya kita juga akan gagal, contoh Nokia, 14 tahun lalu, HP yang paling banyak dipakai adalah Nokia tapi sekarang di saat mereka terbuai, mereka di salip, dari nomor paling atas akhirnya mereka hilang," pungkasnya.