Keluarga karyawan BUMN kini dilindungi dengan kartu sehat BUMN

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Indonesia Helathcare Corporation (IHC), bersama Kementerian Kesehatan meluncurkan Kartu Sehat BUMN. Peluncuran Kartu Sehat BUMN ini ditunjukan untuk memberikan manfaat bagi pegawai BUMN.

Peluncuran tersebut didahuli dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) yang dilakukan oleh beberapa perusahaan BUMN, di antaranya BNI Life, BPJS Kesehatan, Partamedika, Admedika dan IHC. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kesehatan Nika Djuwita F Moeloek, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Achmad Baiquni, dan Pelaksana Tugas Direktur BNI Life Geger N Maulana.

BNI Life sebagai perusahaan asuransi jiwa mendapatkan kesempatan dan kepercayaan atas Kartu Sehat BUMN dengan berkolaborasi bersama Partamedika, IHC, Admedika dan BPJS Kesehatan.
Pelaksana Tugas Direktur BNI Life, Geger N Maulana menyebutkan, Kartu Sehat BUMN adalah sebagai wujud peningkatan akses layanan kesehatan yang diberikan untuk seluruh pegawai BUMN. Di mana kartu sehat tersebut memiliki beberapa manfaat.

"Jadi fungsi dari kartu itu sangat variatif ada enam fungsi utama dan ini memberikan suatu manfaat yang lebih kepada karyawan BUMN dan keluarganya. Bagi BUMN sendiri bisa melakukan suatu penghematan pengelolaan dana kesehatan bagi karyawan karyawannya dengan adanya Cordination of Benefit (COB) ini bergabung dengan BPJS ini akan terjadi suatu efisiensi pengelolaan dana kesehatan di masing masing BUMN," jelas Geger di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta.

BNI Life setidaknya akan menyiapkan ribuan Kartu Sehat BUMN secara bertahap kepada seluruh pegawai BUMN. Jumlah tersebut masih dapat naik bahkan menyentuh jutaan Kartu Sehat BUMN apabila dihitung dengan jangka panjang BUMN.

"Kartu ini akan bertahap di bawah kelola IHC saja ada sekitar hampir 8.000 kartu rencananya. tapi kalau misalkan dikaitkan kepada karyawan BUMN jangka panjang itu bisa hampir lima jutaan untuk karyawan BUMN ini, belum termasuk dari pasangan dan anak anaknya keluarganya."

Untuk 8.000 Kartu Sehat BUMN sendiri nantinya akan diberikan secara teridentifikasi mulai dari BUMN mana yang lebih dahulu diutamakan. Rencananya, jumlah tersebut akan melewati beberapa tahap dan akan dimulai satu sampai dua tahun ini.

"8.000 itu diupayakan dalam 1 sampai 2 tahun ini lah di tahap awal, jadi kita akan identifikasi dulu BUMN-BUMN mana yang bisa diprioritaskan itu nanti kita akan bekerja sama lebih insentif bersama IHC Admedika bersama BPJS kita akan maping," imbuhnya.

Selain itu, pada Kartu Sehat BUMN, BNI life juga telah memberikan manfaat tambahan melalui produk Optima Cash Plan. BNI Life Optima Cash Plan, merupakan program ansuransi kesehatan terbaik yang akan memberikan perlindungan santunan ketika pegawai BUMN dan keluarga mengakses fasilitas kesehatan rumah sakit.

"Optima Cash Plan membantu perencanaan dan pengelolaan risiko kesehatan untuk menciptakan rasa aman bagi karyawan segingga produktifitas tetap terjaga perusahaan tumbuh dengan optimal," jelas Gegger.

Bagi Pertamedika, IHC, operator group rumah sakit BUMN, Kartu Sehat BUMN berserta jaringan IT-nya akan memberikan kemampuan untuk membentuk jaringan rujukan kesehatan antar rumah sakit BUMN sehingga akses berobat bagi pegawai BUMN menjadi lebih luas.

"Ini merupakan bentuk singergi dari BNI Life, BNI, Pertamedika-IHC, dan AdMedika untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif dan berkualitas," ujar Gegar.
Terakhir, dia berharap dengan adanya Kartu Sehat BUMN dapat memberikan kemudahan akses berobat baik dan mengoptimalkan dana kesehatan bagi pegawai BUMN melalui skema BPJS Kesehatan maupun penjaminan pelengkapnya.


"Dengan adanya Kartu Sehat BUMN kita dapat melihat sinergi bisnis perbankan, asuransi, jaringan rumah sakit & inovasi layanan terpadu," tutup Geger.